BSIP KEPRI SOSIALISASIKAN PROLIGA CABAI DI ACARA KUNJUNGAN GUBERNUR KEPRI KE NATUNA
Natuna - BSIP Kepri hadir sebagai narasumber Sosialisasi Teknologi Proliga (Produksi Lipat Ganda) Cabai pada acara Kunjungan Gubernur ke Desa Semedang, Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna (15/08/2023).
Dalam pelaksanaan program "Kepri Mandiri", melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan cabai di Kepri oleh petani, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKPPKH) Kepri menggelar beberapa rangkaian acara yang dihadiri 300 undangan termasuk perwakilan dari 20 kelompok tani se Bunguran Batubi dan Bunguran Selatan.
Sosialisasi Teknologi Proliga Cabai yang disejalankan dengan penyerahan bantuan sarana produksi pertanian (saprotan) oleh Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad S.E., M.M. kepada kelompok tani ini, dibuka oleh Pejabat Fungsional POPT Muda Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Natuna, Nurbaiti, S.P. Kegiatan yang diawali oleh sambutan Kepala BSIP Kepri, Dr. Ruslan Boy, S.P., M. Si. ini juga dihadiri oleh Kepala DKPPKH Kepri, Dr. Rika Azmi, S.TP., M.M. dan tim, Sekretaris Camat Bunguran Batubi, Mikrayatul Hayat, Kepala BPP Bunguran Batubi, Zuriyadi, S.E.Sy. dan PPL DKPP Natuna serta para petani dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Kepala BSIP Kepri memperkenalkan diri dan nomenklatur baru serta tusi lembaga kepada petani yang selama ini sudah familiar dengan BPTP Kepri. BSIP Kepri hadir disini untuk memberikan penguatan pendampingan penerapan standar instrumen pertanian khususnya dalam budidaya cabai guna meningkatkan produktivitas serta pemenuhan kebutuhan cabai di Kepri yang masih belum tercukupi. Tutur "Ruslan Boy".
Bertindak selaku narasumber sosialisasi siang itu, Penyuluh Pertanian BSIP Kepri, Firsta Anugerah Sariri, S.P. menyampaikan beberapa hal yang melatarbelakangi perlunya petani tahu cara melipatgandakan produksi cabai. Lima unsur utama teknologi proliga cabai yang meliputi penggunaan varietas unggul, persemaian sehat, pola tanam yang menitikberatkan pada pola zigzag dan teknik perbanyakan cabang produktif, pemenuhan unsur hara, serta pengendalian OPT juga disampaikan dalam sosialisasi tersebut.
Sosialialisasi ditutup dengan praktik pinching (pemotongan pucuk saat penyemaian pada usia 3 MSS untuk pembentukan cabang/tunas samping) oleh beberapa petani. Harapannya teknologi proliga cabai yang disosialisasikan dapat bermanfaat dan diterapkan petani dalam membudidayakan tanaman cabainya. Kedepannya produksi cabai dapat meningkat, kebutuhan cabai di Kepri dapat dipenuhi oleh petani secara mandiri serta inflasi pangan dapat dikendalikan. (Penulis: F.A. Sariri)